About Me

header ads

BURUH KITA

Selasa sore Garut , tanggal 07 Mei 2013,saat menaiki angkot yang tengah kosong, menyaksikan beberapa fenomena yang luar biasa ketika jam pulang para buruh PT Danbi international yang lebih dikenal oleh kita BM (Bulu Mata) berbondong-bondong keluar menuju kehidupan rumah yang nyaman. Suasana ramai bukan hanya paara buruh perempuan yg mendominasi tapi juga para pedagang kaki lima dadakan, ditambah lagi para kerabat mereka yang menjemput menggunakan sepeda motor, sampai-sampai tidak bisa di bedakan dengan tukang ojeg, ruas jalan yang sempit, personil polisi yang kurang, dan antrian angkot yang kejar sewa semakin menambah kekacauan yang ada. 

Bila berbicara tentang buruh jadi teringat bahwa belum lama ini kita memperingati hari Buruh tanggal 01 Mei 2013, para pihak-pihak yang mengatasnamakan buruh, turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka, karena hak-hak mereka masih belum terpenuhi oleh perusahaan yang mereka abdikan, katanya. Salah satunnya masalah jaminan sosial yang mereka anggap masih kurang dalam hal penyelenggaraannya, mungkin ini hanya segelintir buruh yang beranggapan ke arah yang demikian, toh masih banyak juga buruh-buruh yang lain hanya ikut-ikutan, tanpa mengetahui apa tujuan mereka sebenarnya, apakah hanya formalitas, eksis, dengan momen tahunan ini. karena saya sempat berbincang dengan buruh yang ada di jakarta ketika mereka melakukan aksi memperingati hari buruh ini, kata mereka, mereka cuman formalitas ikut serta dalam aksi tahunan ini, karena mereka tidak ada masalah dalam hal pekerjaan, dan hubungan terhadap perusahaan mereka sendiri, bahkan mereka sengaja di fasilitasi oleh perusahaannya untuk melakukan aksi.

Jadi sebenarnya, apakah aksi tahunan ini hanyalah sebatas ritus biasa, yang gampang dilupakan?.. padahal dibalik itu semua terdapat tujuan yang lebih besar, demi kemajuan bangsa lewat kebijakan-kebijakan yang lebih baik. karena permasalahan sangat urgen sekali, dari dulu sampai sekarang pengaruh buruh berkaitan dengan berbagai bidang, mau itu bidang politik maupun ekonomi, termasuk kekuatan buruh di indonesia yg lebih diindentikan dengan kekuatan kiri ketika awal kemunculannya, sehingga terlalu picik jiga kita melihat kaum buruh dari sudut negatifnya, dan menilai sebagai kekurangan dan disamakan dengan perbudakan dan penjajahan di negri sendiri. Cuman bedanya buruh kita sama diluar negri hanya dari segi profesionalnya saja, profesi buruh disana disamakan dengan profesi PNS, dan menjadi profesi yang di cita-citakan oleh kaum muda. 

Post a Comment

0 Comments