About Me

header ads

NILAI DASAR PERJUANGAN (NDP) HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM







E.   

DAFTAR ISI
I.                    SEJARAH PERUMUSAN NDP
A.      Latar Belakang Disusunnya NDP
B.      Manifestasi Pemikiran Caknur
C.      Konseptor NDP
D.      Momentum Pengukuhan NDP dan Dinamika Pergantian Nama
E.       Definisi NDP
II.                  ISI NDP
III.                HUBUNGAN NDP DENGAN HMI
A.      Landasan Teologis
B.      Landasan Ideologis
IV.                INTI NDP (Makna Iman, Ilmu, Amal)




I.                    SEJARAH PERUMUSAN NDP

A.      Beberapa faktor yang melatarbelakangi lahirnya NDP adalah sebagai berikut :
1.       Belum adanya literature yang memadai bagi kader HMI untuk rujukan filsafat sosial dalam usaha melakukan aksi dan kinerja kemanusiaan.
2.       Kondisi umat islam yang masih mengalami kejumudan dan kurang dalam penghayatan serta pengamalan nilai-nilai ajaran Islam
3.       Kaca perbandingan, karena kader PKI mempunyai buku pedoman untuk menjalankan ideology marxisnya, maka dari mahasiswa Islam juga harus mempunyai buku panduan sebagai dasar perjuangan

B.      Manifestasi Pemikiran Nurcholis Madjid
Pemikiran Nurcholis Madjid  terhadap umat muslim Indonesia menggap bahwa Islam di Indonesia unik, dengan letak geografis paling jauh dari pusat-pusat Islam yaitu Timur Tengah, sehingga menggap bahwa Muslim Indonesia itu termasuk paling sedikit ter”arab”kan. Indonesia merupakan bangsa satu-satunya di Asia yang menuliskan bahasa nasionalnya menggunakan huruf latin. Kemudian Indonesia satu-satunya bangsa Muslim yang menggunakan huruf latin dalam kesehariannya, semua bangsa muslim di dunia itu menggunakan huruf arab kecuali Indonesia.
Dari sudut pandangan Dunia Islam, Indonesia Unik, bangsa muslim yang kurang tau huruf arab. Dari situ saja dapat disimpulkan bahwa keislaman Indonesia masih dangkal sehingga masih ada persoalan bagaimana menghayati nilai-nilai Islam. Hal tersebut menjadi Motif Nurcholis Madjid melakukan perjalanan ke Timur Tengah.
C.      Kesimpulan Perjalanan Nurcholis Madjid
Amerika melalaui Kedutaan Amerika di Indonesia menaruh perhatian terhadap HMI dan melihat potensi HMI lewat peran politik yang dilakukan HMI pada masa Orde Lama, sehingga mengundang HMI yang diwakili Nurcholis Madjid untuk datang ke Amerika untuk melihat kondisi mahasiswa dan Perguruan Tinggi di Amerika, momen ini dimanfaatkan Nurcholis Madjid  mengumpulkan dana untuk melakukan perjalanan di Timur Tengah.
Perjalanan Caknur di Timur Tengah diawali dari Turki, kemudian Libanon, Irak, Syiria, Kuwait, Arabn Saudi, selama perjalan di Timur Tengah caknur banyak melakukan diskusi-diskusi kritis  dengan para anggota Ikhwanul Muslimin yang ada di Saudi yang menjadi Staf pengajar di sana.
Di Turki Caknur berkenalan dengan suatu gerakan bawah tanah, gerakan untuk membangkitkan Islam, tetapi dengan cara yang sangat kolot yaitu melauli Sufistik. Di Arab Saudi Caknur bertemu dengan Mentri Bidang Pengetahuan yaitu syekh Hasan keturunan Abdul Wahab, dan meminta supaya caknur memprenstasikan kondisi mahasiswa Islam di Indonesia, yang kemudian menghadiahi 10 kader HMI melakukan Ibadah Haji.
Kesimpulan dari perjalanan di Timur Tengah tersebut, caknur kecewa akan tingkat intelektualitas kalangan Islam Timur Tengah, lebih baik di Indonesia yang Intelektualitas Islamnya sudah survive karena sering bergumul dengan berbagai macam ideology waktu orde lama. Hasil kesimpulan perjalanan di Timur Tengah Caknur memanifestasikan pemikaran tersebut ke dalam sebuah dokumen tentang Nilai-Nilai Dasar Islam (NDI) yang kemudian menjadi NDP (Nilai Dasar Perjuangan)
D.      Perumus NDP
Pada Kongres ke 9 di Malang mengamanahkan penyempurnaan Nilai Dasar Islam kepada :
1.       Nurcholis Madjid (Konseptor)
2.       Endang Saifudin Anshari
3.       Sakib Mahmud

E.       Momentum Pengukuhan NDP
1.       Dipersentasikan di kongres ke 9 d malang 1969 (NDI)
2.       Dikukuhkan pada kongres ke 10 di Palembang (NDP)
3.       Adanya aturan asas tunggal UU No 5 Th 1985, kongres pada ke 16 di padang th 1986 (NIK)
4.       Kongres ke 22 tahun 2000 d jambi (NDP)


F.       Definisi NDP
Penamaan NDP (Nilai Dasar Pejuangan) diilhami dari berbagai sumber pertama kata Nilai-nilai Dasar terilhami oleh Willy Eicher seorang ideolog Partai Sosial Demokrat Jerman yang membuat buku The Fundamental Value And Basic Demand Of Democratic Sosialsm (Nilai-Nilai Dasar dan Tuntutan Asasi Sosialisme Demokrat). kedua kata perjuangan dari karya Syahrir mengenai ideology sosialisme Indonesia dalam buku “Perjuangan Kita”, yang sebenarnya syahrir juga meniru buku Hitler “Mein Kamf”.
Nilai merupakan Istilah salah satu cabang ilmu Filsafat yaitu aksiologi, Nilai dijadikan Landasan, alasan, motivasi, dalam bersikap dan bertingkah laku. Derfinisi Nilai menurut beberapa ahli :
1.       Menurut Gordon Allport, Nilai adalah Keyakinan yang membuat seseorang bertindak atas dasar pilihannya.
2.       Menurut Kooperman, Nilai adalah patokan Normatif yang mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya diantara cara-cara tindakan alternative.
Sedangkan Istilah Perjuangan memilik makna usaha yang sungguh-sungguh untuk merubah suatu keadaan. Jadi NDP merupakan  Pedoman dan landasan nilai dalam perjuangan HMI.



II.                  ISI NDP
Isi NDP terdiri dari 8 Bab, antara lain :
1.       Dasar-dasar Kepercayaan
2.       Pengertian Dasar Tentang Kemanusiaan
3.       Keharusan Universal (Takdir), Kemerdekaan Manusia (Ihktiar)
4.       Ketuhanan Yang Maha Esa dan Perikemanusiaan
5.       Individu dan Masyarakat
6.       Keadilan Sosial dan Ekonomi
7.       Kemanusiaan dan Ilmu Pengetahuan
8.       Kesimpulan dan Penutup

Dasar-dasar Kepercayaan
a.       Manusia memerlukan kepercayaan, dan tidak mungkin manusia tdk memiliki kepercayaan yang sempurna
b.      Kepercayaan mengasilkan nilai-nilai, nilai-nilai terlembagakan menjadi tradisi dalam menopang kehidupan
c.       Manusia harus menganut kepada kepercayaan yang benar, sumber nilai dan pangkal nilai haruslah kebernaran itu sendiri
d.      Kebenaran adalah asal dan tujuan segala kenyataan, kebenaran mutlak berasal dari sesuatu yang mutlak yaitu Tuhan
e.      Perumusan kalimat syahadat (Apirmasi, dan negasi/peniadaan dan pengecualian) meniadakan segala bentuk kepercayaan  (membebaskan manusia dari belenggu berbagai macam bentuk kepercayaan) hanya tunduk pada Tuhan, dengan sikap pasrah (Islam).
f.        Pendekatan kearah pengetahuan keberadaan Tuhan, dengan berbagai jalan baik intuitif, Ilmiah, Historis, empioris, dll. karena manusia Nisbi dan Tuhan mutlak, maka melengkapi kepercayaan kepada Tuhan diperlukan pengetahuan yang cukup tentang ketuhanan dan tatanilai yang bersumber kepada-Nya, diperlukan sesuatu yang lain yang lebih tinggi yang tdk bertentangan dengan Insting dan Indera yaitu “Wahyu”
g.       Wahyu adalah pengajaran pengajaran dan pemberitahuan langsung dari Tuhan, hanyan orang teretentu yang mampu menerima wahyu dipilih langsung oleh Tuhan yaitu Nabi dan Rasul.
h.      Wahyu terkumpul dalam kitab Suci Alquran, selain bacaan kata Alquran juga kumpulan dari segala keterangan.
i.         Untuk memahami ketuhanan yang maha esa dan ajaran-ajarannya, manusia harus berpegang kepada Al-qur’an dengan terlebih dahulu mempercayai Kerasulan Muhammad.
j.        Mempercayai Kerasulan Muhammad ditegaskan dalam kalimat kesaksian yang kedua (Kalimah syahadat kedua). Jadi kepercayaan kedua yang dianut manusia adalah Muhammad Rasul Allah.
k.       Maka dalam Alquran menerangkan tentang keEsaan Tuhan.
a.       Tuhan adalah yang pertama dan yang penghabisan, yang lahir dan bathin
b.      Yang pertama dan penghabisan, Tuhan adalah asal dan tujuan segala yang ada
c.       Tuhan menciptakan alam ini dengan sebenarnya dan mengaturnya dengan pasti, berbeda dengan prasangka kaum idealism, agama Hindu (Nirwana) alam tidak mempunyai eksistensi riil, Agnosticme mengatakan alam tidak mungkin diomengerti manusia, materialism mengatakan alam ada dengan sendirinya.
l.         Manusia adalah puncak ciptaan dan mahluk tertinggi. (Khalifah fi ard)
m.    Terdapat hukum Tuhan yang pasti (Sunnattulloh) seperti adanya hukum yang menguasai alam. Alam secara otomatis tunduk kepada Sunnattulloh.
n.      Manusia mempunyai kesadaran dan kemampuan memilih pilihan (Ihktiar)
QS An-Nahl 89
               


Dan Kami (Tuhan) telah turunkan kepada engkau (Muhammad) sebuah Kitab (Al-Qur’an) sebagai keterangan tentang segala sesuatu serta sebagai petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim
QS Al-Ikhlas 1-4

“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".
QS AL-Hadid : 3


                 ”Dia adalah Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Lahir dan Yang Bathin”
Al-Baqarah : 115


                                                                “Maka kemanapun jua kamu berpaling, disanalah wajah Tuhan”

Al-Hadid : 4

“Dan Ia (Tuhan) itu beserta kamu dimanapun kamu berada”

Al-An’am : 73


                                                           “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan sebenarnya”



III.                HUBUNGAN NDP DENGAN HMI

A.      Landasan Teologis
NDP Merupakan panduan berpikir dalam memahami nilai-nilai islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah, dan NDP dapat pula dikatakan adalah kesimpulan Tafsir Al-Quran dalam Organisasi HMI, kesimpulan NDP memposisikan HMI sebagai organisasi. NDP adalah hasil ijtihad dengan penekanan nilai-nilai teologis yang tentu saja tidak berubah dan menjadi sesuatu yang fundamental.
B.      Landasan Ideologis
Sebagai sebuah Ideologis, NDP harus senantiasa mengalami perkembangan yang lebih baik artinya dinamis, secara landasan ideologis ini merupakan bentuk Implikasi Nilai-nilai teologis dalam sebuah perjuangan HMI yang akan terus mengalami perkemabngan sesuai tatanan sosial yang ada.
IV.                INTI NDP
Beriman ; artinya manusia meyakini dengan sepenuh hati terhadap ajaran Islam, karena pada hakikatnya manusia selalu menuju kebenaran, maka mempercayai sesuatu yang benar mutlak ada dalam diri seorang manusia, baik itu Ketuhanan, Kerasulan, dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya guna menopang kehidupan.

Berilmu ; Perjalanan menuju kebenaran haruslah berilmu, walaupun mengitkuti jalan yang lurus (Shirot al-mustakim) berdasarkan pedoman Al-Quran, haruslah dikembangakan bermujahadah kaitanya dengan Ilmu Pengetahuan.

Beramal ; Ilmu tidak ada apa-apanya sebelum kita amalkan, kita wujudkan dalam amal perbuatan, mengamalkan bersamaan dengan ideology, dan ideology itu berkembang, maka amal perbuatan dinamis sesuai pemahaman ilmu pengetahuan yang berkembang.

Post a Comment

0 Comments