About Me

header ads

UANG DAN NILAI TUKAR UANG

UANG

Menurut Mankiw uang adalah persediaan aset yang siap digunakan untuk melakukan transaks, dengan kata lain uang adalah alat tukar menukar yang dapat diterima secara umum untuk bertransaksi. Dalam ilmu makroekonomi uang memiliki tiga fungsi yaitu : penyimpan nilai, satuan harga, dan alat tukar.

Fungsi Uang
  1. Penyimpan nilai ; Uang adalah suatu alat daya beli dari masa sekarang kemasa mendatang. Contohnya Fulan memiliki uang 1 juta, ia dapat membelanjakannya sekarang, bulan depan, ataupun tahun depan. Namun uang bukanlah penyimpan nilai sempurna karena nilainya sangat tergantung pada harga.
  2. Satuan harga ; uang adalah ukuran kita dalam melakukan pengukuran transaksi ekonomi. Misal : ketika kita akan membeli laptop, sang penjual mengutarakan harga laptop dalam uang (misal 4 juta), bukan500 lembar daun ajaib. Walaupun mungkin ketika 500 lembar daun ajaib itu diuangkan nilainya akan sama.
  3. Alat tukar; uang adalah alat yang dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa . Aset yang mudah dikonversikan untuk digunakan sebagai alat tukar dan digunakan untuk membeli sesuatu dinamakan aset liquiditas. uang merupakan aset yang paling liquiditas dalam ekonomi. 
Tipe-Tipe Uang
  1. Uang Fiat = Uang yang tidak mempunyai nilai intrinsik didalamnya , karena ditetapkan sebagai uang berdasarkan surat ketetapan pemerintah .
  2. Uang barang = Barang yang memiliki nilai intrinsik didalamnya dan digunakan sebagai media tukar misalnya emas
Suatu kondisi keadaan ekonomi dimana emas digunakan selayaknya uang dikenal dengan Gold Standard.

Syarat Uang 
Sesuatu ditetapkan sebagai uang harus memenuhi syarat-syarat berikut :
  1. nilai tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu
  2. mudah dibawa
  3. muidah disimpan tanpa mengurangi nilainya
  4. tahan lama
  5. jumlah terbatas
  6. benda punya mutu sama
Ilmu Makroekonomi menjelaskan ada tiga tujuan orang memegang uang:
  1. Untuk Transaksi (Mtr),  Tujuan ini merupakan tujuan yang paling umum. Dalam menjalani hidup seseorang harus melakukan transaksi dalam memenuhi kebutuhannya, sehingga ia perlu uang dalam menunjang hal tersebut. Tujuan yang pertama ini biasanya mencakup seluruh kalangan (baik yang miskin, mapan, berlebih)
  2. Untuk berjaga-jaga (Mpr), tidak hanya untuk transaksi, kalangan menengah keatas biasanya memegang uang untuk berjaga-jaga dari hal-hal yang tidak diduga misal : keluarga terkena bencana, anggota keluarga sakit, dll
  3. Untuk Spekulasi (Msp), Hanya kalangan yang memiliki uang berlebih yang biasanya memegang uang denagn tujuan spekulasi, karena memuat resiko didalamnya.
Ukuran-ukuran Uang
  • M1= Uang kartal + uang giral
  • M2 = Uang kartal + uang giral + uang kuasi
catatan : 
uang kartal = uang logam dan uang kertas
uang giral = rekening koran, cek, dll
uang kuasi = deposito berjangka, tabungan dan tabungan valas milik swasta domestik

NILAI TUKAR UANG
Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.
Menurut Triyono (2008), kurs (exchange rate) adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tersebut.

Jadi, dapat disimpulkan nilai tukar rupiah adalah suatu perbandingan antara nilai mata uang suatu negara dengan negara lain. Heru (2008) menyatakan bahwa nilai tukar mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing $US. Merosotnya nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena meningkatnya permintaan mata uang asing $US sebagai alat pembayaran internasional. Semkin menguat kurs rupiah sampai batas tertentu berarti menggambarkan kinerja di pasar uang semakin menunjukkan perbaikan. Sebagai dampak meningkatnya laju inflasi maka nilai tukar domestic semakin melemah terhadap mata uang asing. Hal ini mengakibatkan menurunnya kinerja suatu perusahaan dan investasi di pasar modal menjadi berkurang.

Heru (2008) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing pun mempunyai pengaruh negatif terhadap ekonomi dan pasar modal. Dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing akan mengakibatkan meningkatnya biaya impor bahan-bahan baku yang akan digunakan untuk produksi dan juga meningkatkan suku bunga. Walaupun menurunnya nilai tukar juga dapat mendorong perusahaan untuk melakukan ekspor.

Penentuan Nilai Tukar
Perubahan dalam permintaan dan penawaran sesuatu valuta, yang selanjutnya menyebabkan perubahan dalam kurs valuta, disebabkan oleh banyak faktor seperti yang diuraikan dibawah ini (Sukirno, 2004:402).
1        Perubahan dalam cita rasa masyarakat.
2        Perubahan harga barang ekspor dan impor.          .
3        Kenaikan harga umum (inflasi).
4        Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi.
5        Pertumbuhan ekonomi.

Sistem Kurs Mata Uang

Menurut Triyono (2008) terdapat lima jenis sistem kurs utama yang berlaku, yaitu: sistem kurs mengambang (floating exchang rate), kurs tertambat (pegged exchange rate), kurs tertambat merangkak (crawling pegs),sekeranjang mata uang (basket of currencies), kurs tetap (fixed exchange rate).

1        Sistem kurs mengambang
Kurs ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa adanya campur tangan pemerintah dalam upaya stabilisasi melalui kebijakan moneter apabila terdapat campur tangan pemerintah maka sistem ini termasuk mengambang terkendali (managed floating exchange rate).

2        Sistem kurs tertambat
Suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu atau sekelompok mata uang negara lainnya yang merupakan negara mitra dagang utama dari negara yang bersangkutan, ini berarti mata uang negara tersebut bergerak mengikuti mata uang dari negara yang menjadi tambatannya.

3        Sistem kurs tertambat merangkak
Di mana negara melakukan sedikit perubahan terhadap mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak ke arah suatu nilai tertentu dalam rentang waktu tertentu. Keuntungan utama dari sistem ini adalah negara dapat mengukur penyelesaian kursnya dalam periode yang lebih lama jika dibanding dengan sistem kurs terambat.

4        Sistem sekeranjang mata uang
Keuntungannya adalah sistem ini menawarkan stabilisasi mata uang suatu negara karena pergerakan mata uangnya disebar dalam sekeranjang mata uang. Mata uang yang dimasukan dalam keranjang biasanya ditentukan oleh besarnya peranannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu.

5        Sistem kurs tetap
Dimana negara menetapkan dan mengumumkan suatu kurs tertentu atas mata uangnya dan menjaga kurs dengan cara membeli atau menjual valas dalam jumlah yang tidak terbatas dalam kurs tersebut. Bagi negara yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap sektor luar negeri maupun gangguan seperti sering mengalami gangguan alam, menetapkan kurs tetap merupakan suatu kebijakan yang beresiko tinggi.

Post a Comment

0 Comments