BAB I
PENDAHULUAN
1.1
DASAR PEMIKIRAN
Jalannya sebuah
organisasi yang baik tidak terlepas dari tingkat kerjasama semua lini yang ada
dalam organisasi itu sendiri, selain itu sebuah proses pelaksanaan program yang
dilakukan sebuah organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi ditunjang
dengan manajemen organisasi yang mumpuni.
Dalam hal ini
sebuah implementasi akan mengejawantahkan teori-teori organisasi yang ada dalam
sebuah kegiatan nyata. Implementasi Strategis organisasi dan sumber daya
manusia dalam tujuan organisasi, merupakan langkah nyata dalam pelaksanaan
sebuah organisasi, disana dibahas teknis-teknis tertentu dalam pengelolaan
organisasi demi terwujudnya tujuan suatu organisasi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan
masalah dalam pembahasan ini adalah :
2. Apa saja proses
implementasi strategis organisas dan SDM dalam tujuan organisasi ?
3. Permasalahan apa saja yang dihadapi dalam implementasi strategis
organisasi dan SDM dalam tujuan organisasi ?
4. Siapa saja pihak yang mengimplementasikan strategis organisasi dan
SDM dalam tujuan organisasi ?
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
1. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami pengertian implementasi
strategis organisasi dan SDM dalam tujuan organisasi.
2. Mengetahui proses
implementasi strategis organisas dan SDM dalam tujuan organisasi.
3. Mengetahui permasalahan
apa saja yang dihadapi dalam implementasi strategis organisasi dan
SDM dalam tujuan organisasi.
4. Mengetahui pihak yang mengimplementasikan strategis organisasi dan
SDM dalam tujuan organisasi.
2. Manfaat
Makalah ini akan bermanfaat sebagai bahan kajian dan tinjauan bagi pembaca mengenai management organisasi dalam hal implementasi strategis organisasi dan SDM dalam tujuan organisasi serta perkembangannya. Sehingga
dapat mengupayakan perencanaan suatu organisasi dan menyadarkan bahwa
implementasi strategis organisasi yang baik dan managemen sumber daya manusia yang baik dalam organisasi akan
mewujudkan tujuan organisasi sesuai dengan yang diharapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Implementasi Strategis Organisasi
2.1.1 Pengertian Implementasi Strategis Organisasi
Implementasi
Strategis dapat diartikan sebagai proses dimana manajemen mewujudkan strateginya
dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Selain itu Implementasi strategis
mempunyai pengertian lain yaitu pengembangan strategi organisasi dalam bentuk
tindakan.
2.1.2 Proses Implementasi Strategis Organisasi
1. Menganalisis Perubahan
Menganalisis
Perubahan merupakan tahap pertama dalam proses implementasi strategi organisasi
yang tujuannya untuk memberikan gagasan yang jelas dan terperinci mengenai
seberapa banyak strategi organisasi harus
berubah agar berhasil dalam mengimplementasikan strateginya.
Dalam
menganalisis perubahan terbagi dalam beberapa pola, yaitu:
a.
Tidak adanya
perubahan yang signifikan (continuation)
Terjadi
karena adanya pengulangan strategi yang sama dengan strategi yang digunakan
dalam periode sebelumnya.
b.
Perubahan rutin
(routine change)
Perubahan
rutin sering digunakan dalam organisasi perusahaan seperti perubahan yang
dilakukan dalam kemasan produk dan harga untuk memikat konsumen
c.
Perubahan
terbatas (limited change)
Disebabkan
karena adanya pengaruh eksternal dalam organisasi
d.
Perubahan
radikal (radical change)
Reorganisasi
besar-besaran dalam organisasi. Biasanya dilakukan pada saat kondisi organisasi
tidak stabil maka organisasi sering melakukan reshuffle kepengurusan
2. Analisis Struktur Organisasi
Alasan utama mengapa
perubahan dalam strategi diperlukan bahkan mengharuskan perubahan dalam
struktur organisasi, yaitu:
a.
Struktur
biasanya menjelaskan tentang bagaimana kebijakan akan disusun.
b.
Struktur
biasanya menjelaskan tentang bagimana sumberdaya akan dialokasikan.
3. Analisis Budaya Organisasi
Budaya Organisasi
merupakan komponen yang menyebabkan mengapa suatu strategi dapat
diimplementasikan pada suatu organisai, sementara strategi tersebut gagal untuk
diimplementasikan pada organisai yang lain dengan kondisi yang relatif sama.
4. Analisis Gaya Kepemimpinan
Menurut
Tjiptono (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin
dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan
bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan
tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain
(Hersey, 2004:29).
Gaya
kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin
dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota
organisasi bawahannya (Nawawi, 2003:115).
Adapun gaya
kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Gaya
kepemimpinan otoriter
Gaya
kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang
bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan
pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan
organisasi.
2.
Gaya
kepemimpinan demokratis
Gaya
kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam
kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada
hubungan dengan anggota organisasi.
3. Gaya
kepemimpinan bebas
Gaya
kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota organisasi mampu
mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing,
dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan
tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.
5. Implementasi dan Evaluasi
Strategi
Evaluasi
merupakan tahap akhir dalam implementasi strategi. Untuk melakukan tahap ini dengan
baik dan berhasil, seorang pemimpin organisasi perlu mengetahui 4 jenis
keahlian dasar, yaitu:
a.
Kemampuan
Berinteraksi (Interacting skills)
Kemampuan
manajemen berinteraksi dan ber-empati dengan berbagai perilaku dan sikap orang lain untuk mencapai tujuan.
b.
Kemampuan
Mengalokasi (Allocating skills)
Kemampuan
manajemen dalam menjadwalkan tugas-tugas, anggaran, dan waktu, serta sumber-sumber daya lainnya secara efisien.
c.
Kemampuan
Memonitor (Monitoring skills)
Meliputi
penggunaan informasi yang efisien untuk memperbaiki atau menyelesaikan berbagai
masalah yang timbul dalam proses implementasi.
d.
Kemampuan
Mengorganisasikan (Organizing skills)
Kemampuan
untuk menciptakan jaringan atau organisasi informal dalam rangka menyesuaikan
diri dengan berbagai masalah yang mungkin terjadi.
1.1.3
Mengembangkan Program, Anggaran dan Prosedur
Tujuan dari
program adalah untuk membuat tindakan berorientasi pada strategi. Proses
anggaran dimulai setelah program dikembangkan. Perencanaan sebuah anggaran
merupakan pengecekkan akhir yang nyata dari sebuah korporasi terhadap kelayakan
strategi yang dipilihnya. Sebuah strategi yang ideal mungkin ditemukan menjadi
tidak praktis hanya setelah program-program implementasi khusus dibiayai secara
rinci.
Setelah
anggaran diprogram, maka prosedur operasi standar harus dikembangkan. Mereka
merinci secara khusus berbagai aktivitas yang harus dilaksanakan untuk
menyempurnakan program-program.
2.1.4
Pihak Yang Mengimplentasikan Strategis Organisasi
Siapa Yang Mengimplementasikan Strategi ??
1. keterlibatan
Anggota dalam implementasi strategi umumnya tergantung kepada bentuk organisasi
yang dianut.
2. Semua
orang yang berada dalam organisasi harus melaksanakan strategi.
3. Pada
organisasi yang besar, ketua, wakil ketua dari seluruh cabang organisasi,
bekerjasama dengan seluruh bawahan mereka untuk melaksanakan strategi
4. Bila
semua orang terlibat dalam implementasinya maka kinerja organisasi akan lebih
baik.
2.2
Implementasi Strategis Sumber Daya Manusia Dalam Tujuan Organisasi
2.2.1 Pengertian
Beberapa pengertian tentang manajemen sumber daya
manusia, antara lain :
1. Manajemen
sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan
kegiatan-kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat. (Flipo, 1989)
2. Manajemen
sumber daya manusia adalah sebagai penarikan, seleksi,
pengembangan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia oleh
organisasi. (French dalam Soekidjo, 1991)
Dari pengertian tersebut dapat
dikatakan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan proses pendayagunaan
manusia atau pegawai yang mencakup; penerimaan, penggunaan, pengembangan dan
pemeliharaan sumber daya manusia yang ada.
2.2.2
Implementasi Perencanaan SDM
Pemilihan teknik merupakan starting
point dalam melaksanakan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan gaya
manajeral, nilai dan budaya secara keseluruhan. Beberapa teknik perencanaan
sumber daya manusia (Nursanti, 2002 : 61) dapat diimplementasikan dalam proses
rekrutmen dan perencanaan karir.
a. Rekrutmen
Identifikasi kemungkinan
ketidakcocokan ketika bekerjasama dalam organisasi maka terlebih dulu dilakukan
penyesuaiain, penyesuaian melalui rekrutmen. Oleh karena itu diperlukan
pendekatan baru yang mempertimbangkan kombinasi kompetensi anggota melalui
pengetahuan, keterampilan dan sikap dan pengalaman yang dimiliki. Perencanaan
MSDM dapat dijadikan petunjuk dan memberikan wawasan masa yang akan datang bagi
orang-orang yang diperlukan untuk menyampaikan program-program organisasi.
b. Perencanaan
Karir
Hal ini membutuhkan pengertian
proses-proses yang diintegrasikan pada karekteristik individual dan preferensi
dengan implikasinya pada : budaya organisasi, nilai dan gaya, strategi organisai,
struktur organisasi dan perubahan.
Beberapa organisasi dewasa ini
menekankan pada tanggung jawab individual bagi pengembangan karir
masing-masing. Sistem mentoring formal maupun informal diperkenalkan untuk
membantu pencapaian pengembangan karir.
c. Evaluasi
Perencanaan SDM
Perencana sumber daya manusia dapat
digunakan sebagai indikator kesesuaian kinerja bagi sejumlah orang-orang yang
ada dalam organisasi dengan keterampilan yang sesuai : perencanaan sumber daya
manusia juga berguna sebagai “early warning” organisasi terhadap implikasi
strategi organisasi nantinya.
2.2.3
Implementasi Strategis dalam Pengelolaan
SDM
Dalam implementasi strategis
pengelolaan sumber daya manusia tidak terlepas dari manajemen strategis dalam
sumber daya manusia, dalam hal ini merupakan proses manajemen puncak menentukan
tujuan umum, sasaran organisasi dan bagaimana tujuan tersebut tercapai.
Dalam pengertian lain adalah usaha
atau aktifitas suatu organisasi dalam mengelolah sumber daya manusia yang
dimilikinya secara umum dimulai dari proses penempatan anggota, pengelolahan,
pemeliharaan anggota. Ini merupakan proses pengelolaan dan pendayagunaan SDM secara profesional
agar seluruh anggota mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal di
lingkungan organisasi, sehingga produktivitas kerja dicapai maksimal.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
uraian pembahasan materi ini penulis
mengemukakan beberapa kesimpulan :
Perencanaan sumber daya manusia
(Human Resource Planning) merupakan salah satu fungsi dalam Manajemen Sumber daya
manusia yang mengorientasi pada bagaimana menyusun langkah-langkah strategi
menyiapkan sumberdaya manusia dalam suatu organisasi secara tepat dalam jumlah
dan kualitas yang diperlukan .
Perencanaan sumber daya manusia
awal difokuskan pada perencanaan kebutuhan sumber daya manusia di masa depan
serta cara pencapaian tujuannya dan implementasi program-program, yang kemudian
berkembang, termasuk dalam hal pengumpulan data untuk mengevaluasi keefektifan
program yang sedang berjalann dan memberikan informasi kepada perencana bagi
pemenuhan kebutuhan untuk revisi peramalan dan program daat diperlukan.
Dalam pelaksanaannya, perencanaan
sumber daya manusia harus disesuaikan dengan strategi tertentu. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisikan adanya kesenjangan agar tujuan dengan
kenyataan dan sekaligus menfasilitasi keefektifan organisasi dapat dicapai. Perencanaan
sumber daya manusia harus diintegrasikan dengan tujuan perencanaan jangka
pendek dan jangka panjang organisasi. Hal ini diperlukan agar organisasi bisa
terus survive dan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan perubahan yang sangat
cepat dan dinamis .
2 Comments
hahahaha
ReplyDeletetest koment aya geuning
ReplyDelete